ABSTRACT

Name: Ahmad Nurwahid Ramadhani, Registered Number: 0708.2.18401, Title: The Impact of Listening Classical Music Within Brain’s Baby Development.

 

Nowadays, there is no escape from science and curiosity to the times. Thus, every second hits upon milestone changed into innovation and artistic creations, which are able to change the world civilization. Moreover, if science is gone itself, human beings will seem like dogs that live wild life on the earth.

Music is art. A lot of music are not strange to hear. Starting from music whose genre is rock (heavy metal) till classical music appears itself. Beside that, at the most of music’s genres, the only classical music that plays an important role in activating the left-right brain of the baby. Thus, there is a balance between cognitive aspect and emotional one. Therefore, it can stimulate the brain, till appears specific motor movements in fetuses and newborns. When the rhythm of this music is played back, it can soothe away stress (under pressure) for pregnant mother whose daily things will have the baby’s brain development harm.

Child is a divine boon ordered via the intermediary of both parents. Parents’ duty is to look after the deposit of the Creator. Getting a baby, means to get unimaginable grace of the Almighty. But, on the other hand many people believe in nurturing the baby who is naughty, stubborn, grumpy, feeling like to get an unfortunate problem. With excuse, it must be caused of school education factors whom he adoptes. In fact, it’s all back to how parents stimulate the fetus since being in the mother’s womb.

Formulation of the problem in this study is what the benefit of classical music is, what the purpose of listening to classical music is, and what the impact of listening classical music within brain’s baby development is. Thus, scientific research paper aims to determine the benefits of classical music, to know the purpose of listening to classical music, and to determine the effect of classical music on the brain development of infants.

The method, which is used is qualitative one. With data collecting technique, documentation study, and library sources, the study conducted from book, newspaper, and discourses as references or this study. The result is that the presence of a significant effect between listening to classical music on the brain development of baby.

ABSTRAK

Nama: Ahmad Nurwahid Ramadhani, NIS: 0708.2.18401, Judul: Pengaruh Mendengarkan Musik Klasik terhadap Perkembangan Otak Bayi.

 

Pada era globalisasi ini, manusia tak luput dari ilmu pengetahuan dan rasa penasaran akan perkembangan zaman. Sehingga, setiap detiknya lahirlah buah tonggak pemiikiran berupa inovasi dan seni kreasi yang dapat merubah peradaban dunia. Bahkan tanpa ilmu itu sendiri, manusia layaknya anjing liar yang hidup di muka bumi.

Musik merupakan seni. Banyak musik yang sudah tak asing lagi di telinga. Mulai dari yang ber-genre (beraliran) rock (heavy metal) sampai musik klasik itu sendiri. Disamping itu, dari sekian banyak genre musik hanyalah musik klasik yang memiliki peranan penting dalam mengaktifkan otak kiri-kanan sang bayi. Sehingga, terdapat keseimbangan antara aspek kognitif dan aspek emosi. Karenanya, dapat merangsang otak sehingga menimbulkan gerakan motorik tertentu pada janin dan bayi yang baru lahir. Saat, diperdengarkannya ritme musik ini. Disinilah musik klasik berfungsi sebagai obat penawar stress (tekanan) bagi ibu yang kesehariannya banyak melakukan hal-hal yang bisa membahayakan perkembangan otak bayi tersebut.

Anak merupakan karunia Illahi yang dititipkan lewat perantara kedua orang tua. Kewajiban orang tua adalah menjaga titipan Sang Pencipta. Mendapatkan kehamilan, berarti mendapatkan anugerah yang tak terkira dari yang Maha Kuasa. Akan tetapi, di sisi lain banyak yang beranggapan bahwa mengayomi sang buah hati yang nakal, bandel, pemarah, serta bermasalah merupakan suatu musibah. Dengan alasan, disebabkan oleh faktor pendidikan sekolah yang diembannya. Padahal, itu semua kembali kepada orang tua bagaimana menstimulasi janinnya sejak berada di dalam kandungan ibunya.

Perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu apa manfaat dari musik klasik, apa tujuan dari mendengarkan musik klasik, dan apa pengaruh mendengarkan musik klasik terhadap perkembangan musik klasik. Sehingga, penelitian karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui manfaat musik klasik, untuk mengentahui tujuan mendengarkan musik klasik, dan untuk mengetahui pengaruh musik klasik terhadap perkembangan otak bayi.

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Kajian ini dilaksanakan dengan menggunakan buku, surat kabar, dan artikel sebagai referensi kajian ini. Hasil yang diperoleh adalah bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara mendengarkan musik klasik terhadap perkembangan otak bayi.

BAB I
PENDAHULUAN

 

A.           Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, manusia tak luput dari ilmu pengetahuan dan rasa penasaran akan perkembangan zaman. Sehingga, setiap detiknya lahirlah buah tonggak pemiikiran berupa inovasi dan seni kreasi yang dapat merubah peradaban dunia. Bahkan tanpa ilmu itu sendiri, manusia layaknya anjing liar yang hidup di muka bumi.

Musik merupakan seni. Banyak musik yang sudah tak asing lagi di telinga. Mulai dari yang ber-genre (beraliran) rock (heavy metal) sampai musik klasik itu sendiri. Disamping itu, dari sekian banyak genre musik hanyalah musik klasik yang memiliki peranan penting dalam mengaktifkan otak kiri-kanan sang bayi. Sehingga, terdapat keseimbangan antara aspek kognitif dan aspek emosi. Karenanya, dapat merangsang otak sehingga menimbulkan gerakan motorik tertentu pada janin dan bayi yang baru lahir. Saat, diperdengarkannya ritme musik ini. Disinilah musik klasik berfungsi sebagai obat penawar stress (tekanan) bagi ibu yang kesehariannya banyak melakukan hal-hal yang bisa membahayakan perkembangan otak bayi tersebut.

Adapun demikian, peranan ibu juga turut andil dalam proses perkembangan otak bayi di suatu rumah tangga. Dimana, kecakapannya bisa berdampak positif bahkan, negatif sekalipun jikalau tanpa didasari dengan stimulasi-stimulasi yang dapat membangun kecerdasan majemuk sang anak.

Anak merupakan karunia Illahi yang dititipkan lewat perantara kedua orang tua. Kewajiban orang tua adalah menjaga titipan Sang Pencipta. Mendapatkan kehamilan, berarti mendapatkan anugerah yang tak terkira dari yang Maha Kuasa. Akan tetapi, di sisi lain banyak yang beranggapan bahwa mengayomi sang buah hati yang nakal, bandel, pemarah, serta bermasalah merupakan suatu musibah. Dengan alasan, disebabkan oleh faktor pendidikan sekolah yang diembannya. Padahal, itu semua kembali kepada bagaimanana orang tua menstimulasi janinnya sejak berada di dalam kandungan ibunya.

Berdasarkan uraian diatas maka, untuk itu penulis tertarik mengkaji masalah ini didalam sebuah tulisan yang berjudul “PENGARUH MENDENGARKAN MUSIK KLASIK TERHADAP PERKEMBANGAN OTAK BAYI”.

 

B.            Rumusan Masalah

Penulis merumuskan beberapa masalah didalam karya tulis ini dengan poin-poin sebagai berikut :

  1. Apa manfaat dari musik klasik?
  2. Apa tujuan dari mendengarkan musik klasik ?
  3. Apa pengaruh mendengarkan musik klasik terhadap perkembangan otak bayi?

 

C.           Tujuan Penelitian

Tujuan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah (KTI) ini antara lain adalah:

  1. Untuk mengetahui manfaat musik klasik.
  2. Untuk mengetahui tujuan mendengarkan musik klasik.
  3. Untuk mengetahui pengaruh mendengarkan musik klasik terhadap perkembangan otak bayi.

 

D.           Pembatasan Masalah

Dalam karya tulis ini penulis membatasi beberapa masalah, yaitu :

  1. Manfaat musik klasik.
  2. Tujuan mendengarkan musik klasik.
  3. Pengaruh mendengarkan musik klasik terhadap perkembangan otak bayi.

 

E.            Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari karya tulis ilmih (KTI) ini adalah sebagai syarat kelulusan santri kelas 6 Program Excellent Class, dan buat pembaca atau masyarakat sebagai pedoman atau panduan hidup serta membantu untuk lebih mengetahui tentang musik klasik.

 

 

F.            Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah kajian pustaka. Adapun sumber-sumber kajian tersebut berasal dari buku-buku yang berhubungan dengan tema tersebut, juga dari makalah-makalah yang terdapat dalam situs-situs internet.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

 

A.           Pengertian Musik Klasik

Musik klasik adalah jenis musik yang sering melibatkan orkestra besar dan biasanya tanpa diiringi vocal. Musik klasik memiliki kecenderungan untuk menenangkan tubuh dan merangsang pikiran. Jenis musik ini telah ditemukan dapat meminimalisir stress.

Musik klasik pada dasarnya menyerupai ritme denyut nadi manusia. Jenis musik ini lebih disinyalir dapat merekonstruksi perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, dan raga manusia. Mekanisme otak manusia terdapat saraf reseptor (sinyal penerima) yang bisa mengenali musik. Otak bayi mampu menerima musik tersebut meski dengan kemampuan terbatas karena pertumbuhan otaknya masih belum sempurna total.

 

B.            Jenis-jenis Musik Klasik

Adapun, jenis-jenis musik klasik dari zaman ke zaman sebagai berikut:

  1. Zaman Renaisans (1450-1600)

Musik Renaisans adalah musik klasik yang digubah pada Zaman Renaisans, sekitar tahun 1450 sampai dengan 1600. Penentuan batas awal zaman musik ini sulit dilakukan karena tidak terdapat perubahan besar dalam musik pada abad ke-15, selain juga bahwa musik dalam perkembangannya mendapatkan ciri-ciri “Renaisans” secara bertahap.

Gambar 1 Giovanni Pierluigi da Palestrina

Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Pertengahan dan sebelum Zaman Barok. Beberapa komponis dari zaman ini adalah Giovanni Pierluigi da Palestrina, Orlande de Lassus, dan William Byrd.

Gambar 2  Waktu Komponis Renaisans

  1. Zaman Barok (1600-1750)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3 Claudio Monteverdi

Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Renaisans dan sebelum Zaman Klasik. Sebenarnya, kata “Barok” itu berarti “mutiara yang tidak berbentuk wajar”, sangat pas dengan seni dan perancangan bangunan pada era ini; kemudian kata ini juga dipakai untuk jenis musik itu. Beberapa komponis Zaman Barok adalah Claudio Monteverdi, Henry Purcell, Johann Sebastian Bach, Jean-Philippe Rameau, George Frideric Handel, dan Antonio Vivaldi.

Pada zaman tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsicord. Partitur musik di zaman Barok ditandai dengan tidak adanya iringan atau polifoni. Karya JS Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri.

Musik Barok lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja. Dibanding dengan Musik Klasik dan Romantik, musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato. Untuk komposisi piano, pedal jarang digunakan saat memainkan musik Barok.

 

  1. Gambar 4 Ludwig Van Beethoven

    Zaman Klasik (1740-1830)

Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung selama sebagian besar abad ke-18 sampai dengan awal abad ke-19. Walaupun istilah musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain.

Zaman klasik berada di antara Zaman Barok dan Zaman Romantik. Beberapa komponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven.

 

Ciri Musik Pada Zaman Klasik:

  1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras menjadi lembut(decrssendo).
  2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando).
  3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.
  4. Pemakaian akord 3 nada.

 

  1. Zaman Romantik (1815-1910)

Gambar 5 Johan Strauss, Sr

Zaman Romantik dalam sejarah musik Barat berlangsung dari sekitar awal 1800-an sampai dengan dekade pertama abad ke-20. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Klasik dan sebelum Zaman Modern.

Musik Zaman Romantik dikaitkan dengan Gerakan Romantik pada sastra, seni, dan filsafat, walaupun pembatasan zaman yang digunakan dalam musikologi sekarang sangat berbeda dari pembatasan zaman ini dalam seni yang lain (yaitu 1780-an sampai dengan 1840-an).

Beberapa komponis dari zaman ini adalah Franz Schubert, Johann Strauss, Sr., Felix Mendelssohn, Frédéric Chopin, Robert Schumann, Richard Wagner, Giuseppe Verdi, Hector Berlioz, dan Johannes Brahms.

Dianjurkan bagi yang belum terbiasa mendengarkan musik klasik, sebaiknya dimulai            dengan membiasakan menikmati musik klasik ringan. Setelah terbiasa boleh mencoba yang berat. Adapun jenis musik klasik ringan macam gubahan Johann Strauss. Disamping itu, ada pula jenis musik klasik berat seperti gubahan W.A Mozart, Fredric Chopin, dan Ludwig Van Beethoven.

 

Gambar 6 Wolfgang Amadeus Mozart

Salah satu jenis musik yang dianjurkan untuk didengarkan adalah musik klasik seperti Mozart, karena musik ini dapat memberikan ketenangan dan ada pendapat menyatakan musik klasik akan meningkatkan aktivitas gelombang otak yang dapat membantu membangun jaringan-jaringan sipnasis otak dengan lebih baik.

 

A.           Manfaat Musik Klasik

Adapun manfaat musik klasik antara lain adalah :

  1. Sebagai Ilmu Pengetahuan

Informasi bagi orang tua bahwa dengan pemberian musik klasik secara rutin dapat menjadikan motorik kasar janin lebih baik.

  1. Sebagai Pembangunan

Informasi bagi ibu-ibu yang ingin buah hatinya tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa ada problem yang menghawatirkan.

 

 

  1. Sebagai Institusi

Referensi tambahan untuk mengetahui penatalaksanaan pemberian musik klasik terhadap kemampuan motorik kasar janin.

 

B.            Tujuan Mendengarkan Musik Klasik

          Mendengarkan musik klasik bertujuan sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui manfaat musik terhadap perkembangan janin.
  2. Untuk mengetahui jenis-jenis musik apa saja yang efektif dalam pertumbuhan janin.

 

BAB III
ANALISA PERKEMBANGAN OTAK

 

A.           Pengertian Otak

Otak adalah organ luar biasa dalam diri manusia sebagai ciptaan terbaik (ahsan taqwim). Otak merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan Tuhan yang ada dalam diri manusia. Berat otak manusia hanya sekitar 1,5 kg atau kurang lebih lima persen dari total berat badan manusia. Namun, benda kecil ini selalu mengonsumsi lebih dari 30 persen dari seluruh cadangan kalori yang tersimpan di dalam tubuh.

 

 

 

 

 

 

 

 

1

2

 

Gambar 7 Perbedaan antara (1) otak yang jarang diberi stimulasi  dan (2) otak yang sering diberi stimulasi

 

Luar biasanya, otak memiliki 10 sampai 15 triliun sel saraf dan masing-masing sel saraf mempunyai ribuan sambungan, dan pertumbuhan sel otak itu terjadi pada janin. Otak satu-satunya organ yang terus berkembang, sepanjang itu terus diaktifkan. Semakin sering diaktifkan, semakin cerdas otak itu. Bahkan, otak yang jarang mendapatkan stimulus akan mempercepat matinya sel-sel otak dan putusnya jaringan-jaringan otak itu. Perhatikan pada gambar 7!

Kapasitas memori otak yang sebanyak itu hanya digunakan sekitar 4-5 persen dan untuk orang jenius memakainya hanya 5-6 persen. Sampai sekarang para ilmuwan belum memahami penggunaan sisa memori 94 persen.

 

B.            Pembagian Otak dan Fungsinya

Otak terbagi menjadi 2 bagian, otak kiri dan otak kanan. Otak kiri memiliki fungsi analisis dan otak kanan memiliki fungsi kreatif. Meskipun, masih banyak ditentang, kalangan ilmuwan mengidentifikasi otak kiri sebagai otak feminin dan otak kanan sebagai otak maskulin. Walaupun terpisah, keduanya saling berkesinambungan secara fungsional. Kelainan akan terjadi, manakala hubungan fungsional itu terganggu.

 

C.           Wilayah Aktivitas Otak

Wilayah aktivitas otak juga dapat dibedakan antara pikiran sadar dan pikiran alam bawah sadar. Wilayah pikiran sadar hanya sekitar 12 persen dan selebihnya (88 persen) adalah wilayah pikiran alam bawah sadar. Di antara kedua wilayah ini, ada garis segregasi (pemisah) yang disebut reticular activating system (RAT), yang berfungsi menyaring informasi yang tidak perlu atau berlebihan supaya kita tetap bisa waras. Di wilayah pikiran alam bawah sadar tersimpan semua memori (ingatan) dan kulturasi (kebiasaan), personil (kepribadian), dan citra diri kita.

 

D.           Otak Kecil

Di dalam sistem otak kita ada suatu bagian yang disebut limbik (otak kecil), terletak di bawah tulang tengkorak di atas tulang belakang. Otak kecil ini ditemukan oleh para ilmuwan memiliki tiga fungsi, yaitu mengontrol emosi, mengontrol seksualitas, dan mengontrol pusat-pusat kenikmatan.

Dapat diketahui bahwa otak dan emosi memiliki hubungan fungsional yang saling menentukan antara satu dan lainnya. Penelitian Rappaport di tahun 1970-an menyimpulkan, emosi tidak hanya diperlukan dalam penciptaan ingatan, tetapi emosi adalah dasar dari pengaturan memori. Mac Gregor dalam Piece of Mind menyebutkan bahwa orang tidak akan pernah mencapai kesuksesan dalam bidang apapun kecuali mereka senang menggeluti bidang itu sendiri.

 

 

E.            Hal yang Dapat Membahayakan Perkembangan Otak Bayi

Walaupun, ibu hamil telah berusaha semaksimal mungkin, saat memberikan stimulasi terhadap janinnya. Dalam upayanya, tanpa disadari bahwa banyak hal yang dapat membahayakan perkembangan otak janin. Maka, tiada guna apa yang telah ia upayakan.

Adapun, beberapa hal yang dapat membahayakan perkembangan otak  janin antara lain:

  1. Merokok

Mengkonsumsi rokok sewaktu hamil dapat mengganggu pernapasan janin. Akibatnya, janin pun kekurangan oksigen, dan bisa berakibat fatal bagi kelangsungan hidupnya di dalam rahim ibu. Sehingga bisa berujung kepada kematian atau keguguran.

  1. Memakai Sepatu Hak Tinggi

Penggunaan sepatu hak tinggi dapat menyebabkan peregangan otot-otot di daerah pinggang. Ibu hamil akan lebih sering mengeluhkan rasa sakit dan pegal di daerah pinggang. Hal ini disebabkan pada saat hamil terjadi perubahan sumbu tubuh, dimana akan cenderung condong ke depan, sehingga ibu hamil berusaha menegakkan tubuh dengan cara meregangkan otot pinggang dan punggung. Jikalau ibu hamil menggunakan sepatu hak tinggi, peregangan otot di daerah pinggang dan punggung akan semakin bertambah, karena beban ke depan menjadi double, dari kehamilan itu sendiri dan juga dari sepatu hak tinggi, dan ini mengakibatkan pinggang dan punggung terasa semakin sakit.

Selain itu sepatu hak tinggi dapat mengganggu keseimbanagan tubuh, terutama pada saat kehamilan mulai membesar. Hal ini menimbulkan ibu hamil berisiko untuk jatuh. Akibat terjatuh, biasanya janin dan ibu hamil itu sendiri akan mengalami trauma, dan yang lebih buruk lagi terjadinya cacat janin bahkan keguguran sekalipun.

  1. Menggunakan Obat Anti-Nyamuk

Obat anti nyamuk mengandung bahan kimia aktif yang termasuk golongan pestisida. Efek samping zat kimia ini antara lain memicu kerusakan sel saraf khususnya sel saraf otak. Obat anti nyamuk semprot bahkan mengandung minyak tanah yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada janin. Obat nyamuk dalam bentuk oles atau lotion mengandung bahan korosif dan dapat diserap kulit sehingga menjadi racun dalam tubuh. Untuk itu, penggunaan obat anti nyamuk baik dalam bentuk semprot, bakar, listrik, maupun oles (lotion) tidak dianjurkan bagi ibu hamil.

Agar terhindar dari gigitan nyamuk dianjurkan lebih baik memakai kelambu tempat tidur atau kasa nyamuk di setiap ventilasi rumah, dan hanya boleh menggunakan minyak kayu putih pengganti sebagai obat anti nyamuk.

  1. Melewati Perjalanan Yang Jelek

Banyak beranggapan bahwa ibu hamil tidak boleh mengendarai sepeda motor atau mobil, karena dapat menganggu kesehatan kehamilan. Namun, sebetulnya yang tidak boleh itu adalah mengendarai kendaraan bermotor melewati jalan yang jelek, karena hal ini dapat membahayakan kepada kehamilan itu sendiri. Guncangan menyebabkan trauma kepada kehamilan.

  1. Mengkonsumsi Obat-obatan Tanpa Petunjuk Dokter

Obat yang dikonsumsi ibu hamil dapat masuk ke dalam plasenta dan sirkulasi janin. Beberapa jenis obat bahkan dapat disekresi melalui ASI sehingga kadarnya dalam sirkulasi tubuh bayi hampir sama dengan kadar dalam darah ibu yang dalam beberapa waktu akan membahayakan bayi.

Oleh karena itu, setiap jenis obat-obatan ataupun jamu yang akan dikonsumsi, lebih baik dikonsultasikan dahulu dengan dokter, dan jangan pernah percaya sama “kata orang”.

  1. Diet Selama Kehamilan

Melakukan diet selama kehamilan akan membahayakan ibu hamil beserta janin. Diet selama kehamilan akan menyebabkan janin kekurangan vitamin, mineral, protein, dan zat-zat lain yang sangat dibutuhkan selama kehamilan.


BAB IV
PEMBAHASAN

 

Pengaruh Mendengarkan Musik Klasik Terhadap Perkembangan Otak Bayi

 

Seorang anak dapat dididik dan dirangsang kecerdasannya sejak masih dalam kandungan. Sejak masih janin, orang tua dapat melihat perkembangan kecerdasan anaknya. Oleh karenanya orang tua harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain terpenuhinya kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan stimulasi. Mendengarkan musik klasik ketika sedang mengandung dipercaya mampu membantu agar kelak bayi menjadi lebih cerdas. Para dokter percaya bahwa musik klasik merupakan cara terbaik untuk menjaga kesehatan janin dan dapat merangsang otak sehingga menimbulkan gerakan motorik tertentu pada janin dan bayi yang baru lahir. Ketukan musik juga mempunyai efek kepandaian anak dalam matematika, hal ini diperkuat oleh penelitian dokter Alfred Tomatis ahli psikolog dan pendidikan dari Perancis. Musik memberikan rangsangan terhadap jalinan antara neuron-neuron otak, sehingga neuron yang berkaitan dapat meningkatkan kemampuan aspek kognitif dan kecerdasan emosi, merangsang pikiran, memperbaiki konsentrasi dan ingatan. Seorang anak yang memperoleh stimulasi musik klasik sejak dalam kandungan maka terjadi stimulus seimbang belahan otak kiri dan otak kanan sehingga terdapat keseimbangan antara aspek kognitif dan aspek emosi.

Menurut Prof. Dr. Utami Munandar,  guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, stimulasi tersebut meliputi stimulasi fisik-motorik dengan “mengelus-elus” jabang bayi melalui kulit perut sang ibu, stimulasi kognitif dengan berbicara dan bercerita kepada janin, dan stimulasi afektif dengan menyentuh perasaan bayi. Makin sering dan teratur perangsangan diberikan, makin efektif pengaruhnya.

Pada janin, musik akan merangsang perkembangan sel-sel otak. Perangsangan ini sangat penting karena masa tumbuh kembang otak yang paling pesat terjadi sejak awal kehamilan hingga bayi berusia tiga tahun. Namun, menurut dr. Jimmy Passat, ahli saraf dari FKUI-RSCM, dan Isye Widodo, S.Psi, koordinator Parent Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, intervensi ini haruslah seimbang. Orang tua sebaiknya tidak hanya menstimulasi kemampuan otak kiri, tetapi juga otak kanannya.

Oleh para pakar, organ pengontrol pikiran, ucapan, dan emosi ini memang dibedakan atas dua belahan, kiri dan kanan, dengan fungsi berbeda. Otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistik dan kreatif, perasaan, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, serta pengembangan kepribadian. Sementara otak kiri merupakan tempat untuk melakukan fungsi akademik seperti baca-tulis-hitung, daya ingat (nama, waktu, dan peristiwa), logika, dan analisis.

Oleh karena itu, bila stimulasi dilakukan secara seimbang, diharapkan anak yang dilahirkan kelak tidak cuma memiliki kemampuan akademik yang baik tetapi juga kreatif. Kalau dia pintar matematika, dia juga mampu berbahasa, menulis, dan mengarang dengan baik.

Sementara itu bagi ibu hamil, musik – terutama yang klasik – bisa membebaskannya dari stres akibat kehamilan. Ini sangat baik sebab, menurut dr. Suharwan Hadisudarmo Sp.OG. MMR, stres yang tidak dikelola dengan baik, akan berdampak buruk bagi ibu yang bersangkutan dan perkembangan janin di rahimnya. Stres pada wanita hamil akan meningkatkan kadar renin angiotensin, yang memang sudah meningkat pada wanita hamil sehingga akan mengurangi sirkulasi rahim-plasenta-janin. Penurunan sirkulasi ini menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen kepada janin berkurang. Perkembangan janin pun terhambat. Hambatan macam ini bisa dihilangkan atau dikurangi bila si ibu mendengarkan musik klasik, terutama karya Mozart.

Memang, tidak setiap ibu hamil menyukai musik klasik. Namun, jikalau didengarkan secara berulang-ulang hingga hafal, akan terasa letak indahnya musik klasik ini. Keindahan dan ketenangan inilah yang membuat musik klasik itu istimewa.

Mungkin semua jenis musik, dari yang tradisional hingga modern, bisa pula dimanfaatkan untuk hal yang sama. Namun, hingga saat ini yang sudah diteliti dan menunjukkan hasil positif baru musik klasik, terutama karya Mozart. Jenis musik ini terbukti efektif dalam menstimulasi perkembangan otak belahan kanan dari janin. Menurut Suzuki (1987), seperti dikutip Utami, bila anak dibesarkan dalam suasana musik Mozart sejak dini, jiwa Mozart yang penuh kasih sayang akan tumbuh juga dalam dirinya.

Mendengar alunan musik yang tenang, jantung si janin berdenyut dengan tenang pula. Bahkan, setelah dilahirkan mendengarkan musik klasik juga memberi pengaruh baik bagi si bayi. Sekadar contoh, seperti diberikan Utami, seorang bayi berusia tiga bulan, yang sejak lahir sering diputarkan musik klasik, mampu menggerakkan badannya sesuai dengan iramanya. Jika irama makin cepat menuju klimaks, gerakan bayi lebih cepat dan aktif, dan ketika musik berhenti dia menunjukkan ketidaksenangan.

Sementara untuk merangsang belahan otak kiri yang bertanggung jawab terhadap kemampuan akademik, tambah Isye, musik dengan syair yang mendidik terbukti memberi pengaruh baik. “Saya menggunakan lagu-lagu anak-anak Indonesia. Itu merupakan eksperimen saya sendiri. Nah, intervensi yang saya gunakan selama ini ternyata ada gunanya. Bayi yang dilahirkan, ketika berusia dua tahun ternyata memiliki kemampuan komunikasi pasif dan aktif seperti anak usia empat tahun. Contoh lainnya, bayi berusia tiga bulan umumnya belum ada tanda-tanda mengeluarkan kata-kata ‘a-e-o’. Tapi bayi yang, ketika masih dalam kandungan, mendapat terapi musik sudah bisa mengeluarkan kata-kata itu, kemampuan berbahasanya lebih cepat,” ungkapnya.

Isye juga menyatakan, lagu anak-anak yang dipilih untuk terapi cukup dua tiga lagu. Musik bersyair itu misalnya lagu anak-anak ciptaan Ibu Sud atau Ibu Kasur. Menurut dia, Pelangi-Pelangi merupakan lagu paling disukai. “Pada akhir lagu itu ‘kan ada syair ‘… ciptaan Tuhan’. Jadi sejak janin, calon anak ini sudah mengenal kata Tuhan,” jelasnya.

Stimulasi perkembangan otak janin ini bisa dilakukan sejak usia kehamilan 18 – 20 minggu. Menurut Harold I. Kaplan, Benjamin J. Sadock, dan Jack A. Grebb, pada usia itu janin sudah dapat mendengar. Dia juga sudah bisa bereaksi terhadap suara dengan memberi respons berupa kontraksi otot, pergerakan, dan perubahan denyut jantung. Bahkan, pada usia itu perkembangan mental emosional janin sudah dapat dipengaruhi musik.

Mendengarkannya bisa dilakukan di mana saja. Namun, untuk tujuan terapi sebaiknya dilakukan di tempat khusus untuk terapi dan dipandu oleh pakarnya. “Di tempat terapi ini akan tercipta suasana kebersamaan. Dengan kebersamaan itu, mereka bisa bertukar pengalaman dan sebagainya, sehingga saat menghadapi persalinan persiapan mental mereka sudah bagus dan rasa percaya dirinya juga bagus,” jelas Isye. Di samping itu ibu hamil dianjurkan pula mendengarkan musik di rumah secara teratur.

Dalam melakukan terapi musik, ibu hamil mesti melalui tahapan relaksasi fisik dan mental sebelum memasuki tahapan stimulasi terhadap janin. “Untuk mencapai rileks fisik saya memberikan relaksasi progresif di mana ibu-ibu mengendurkan dan mengencangkan otot-ototnya, mengatur pernapasan dan sebagainya. Setelah secara fisik rileks, baru memasuki relaksasi mental. Dalam relaksasi mental, saya mengucapkan kata-kata yang bersifat sugesti dan menguatkan. Jadi secara fisik mereka rileks, dan saya membawa mereka ke dalam suasana di mana mereka bisa melupakan semua konflik yang mereka rasakan sebelumnya. Mereka hanya berkonsentrasi untuk terapi. Pada saat diberi instruksi-instruksi untuk relaksasi, diperdengarkan alunan musik yang bisa membangkitkan perasaan rileks. Setelah itu, baru memasuki stimulasi untuk janin,” jelas psikolog yang memperdalam terapi musik di Jerman ini.

Waktu yang diperlukan untuk terapi sekitar 30 menit, untuk relaksasi (10 – 15 menit), dan stimulasi (15 – 20 menit). Di rumah, lamanya mendengarkan musik yang dianjurkan untuk ibu hamil sekitar 30 menit setiap hari. Sebaiknya, saat mendengarkan jarak loudspeaker sekitar 50 cm dari perut. Si ibu bisa melakukannya dalam keadaan istirahat atau aktif seperti membaca atau melakukan senam hamil.

Untuk memperoleh manfaat dari mendengarkan musik, ibu hamil dianjurkan mendengarkan dengan penuh perhatian dan kesadaran. Musik mesti mendapat kesempatan untuk merasuk ke dalam pikiran. Dengan demikian, suara, harmoni, dan irama musik dapat mendorong seseorang untuk bergairah, kreatif, dan menyenangkan.

Bagi yang belum terbiasa mendengarkan musik klasik, sebaiknya dimulai dengan belajar menikmati musik klasik ringan macam gubahan Johann Strauss. Setelah terbiasa bisa dicoba dengan yang lebih berat dan sudah terkenal seperti gubahan W.A. Mozart, Fredric Chopin, dan Ludwig van Beethoven. Berikutnya dicoba musik dengan komposisi lengkap, seperti konser atau simfoni.

Uniknya, stimulasi musik klasik juga bisa digunakan untuk memutar posisi janin sungsang menjadi normal. Menurut dr. Ronald David, SpOG, ahli kebidanan dan penyakit kandungan Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya, Jakarta, beberapa jenis musik baroque ciptaan Antonio Vivaldi dan Johann Sebastian Bach, kini digunakan di Kanada dalam upaya memutar letak janin yang sungsang sejak usia 32 – 35 minggu.

Semula upaya memutar letak janin ini dilakukan cuma melalui senam (postural exercise) dengan posisi the breech tilt (berbaring dengan pantat disokong tiga bantal hingga tingginya sekitar 30 cm dari lantai dan lutut ditekuk) yang diperkenalkan pertama kali oleh Marianne B.W. pada 1983. Atau, dengan cara visualisasi (mengubah posisi janin dengan kemampuan mental). Pada tahun 1987 Penny Simkin P.T. menyempurnakan cara senam dengan memadukan senam dan musik.

Dalam memadukan senam dan musik klasik, posisi senam the breech tilt atau knee chest (menungging dengan dada menempel pada lantai) sebenarnya sama saja. “Namun, posisi the breech tilt menimbulkan lebih banyak keluhan pada ibu hamil. Karena itu, kami menganjurkan untuk memilih posisi knee chest,” jelas dr. Ronald.

Dengan posisi itu ditambah dengan gaya gravitasi, kepala janin akan jatuh ke arah fundus uteri. Gaya gravitasi yang terus-menerus menyebabkan kepala janin lebih fleksibel sehingga dagu janin menyentuh dadanya. Berat badan serta penekanan oleh usaha janin sendiri untuk mencari suara musik klasik agar lebih jelas menyebabkan terjadinya perputaran letak lintang dan kemudian menjadi letak kepala.

Gambar 8 Ibu Hamil 4 Bulan

Untuk tujuan ini, ibu hamil perlu pemeriksaan medis dan pemeriksaan USG terlebih dahulu guna mengetahui letak plasenta. Dari hasilnya bisa diketahui bisa-tidaknya si ibu melakukan senam yang dikombinasi dengan terapi musik untuk mengubah posisi janin. Kalau OK, latihan bisa dimulai. Latihan ini dimulai pada usia kehamilan 32 – 36 minggu. Tempat sebaiknya dipilih yang tenang dan bebas bising. Frekuensinya tiga kali sehari, masing-masing 10 – 15 menit. Latihan sebaiknya dilakukan saat janin aktif dan perut ibu dalam keadaan kosong.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Saat latihan sepasang earphone ditempelkan di bagian perut bawah, tempat kepala janin diharapkan akan berada, dengan bantuan plester atau perekat lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan, musik klasik baroque (Vivaldi, Bach, Mozart) lebih baik ketimbang jenis romantic (Chopin, Debussy, Beethoven). Musik rock malah mengganggu putaran janin. Pikiran hendaknya membayangkan janin berputar ke arah yang diharapkan. Bila kepala terasa panas, pusing, mual, latihan dihentikan dan diulang keesokan harinya. Setelah dua minggu latihan, perlu pemeriksaan dokter untuk mengetahui keberhasilannya. Bila belum berhasil, perlu dilanjutkan lagi selama dua minggu dengan lama latihan sekitar 30 menit.

“Kunci keberhasilan senam yang dikombinasikan musik klasik untuk memutar letak bayi ini tergantung motivasi ibu melakukannya,” jelas dr. David. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan perputaran di antaranya letak sungsang Frank Breech, lilitan tali pusat, plasenta inersi di comu uteri yang berhadapan dengan muka janin, dan kelainan bentuk uteris (bicomis, subseptus).

Saat ini penggunaan musik klasik untuk stimulasi atau terapi bagi janin dan ibu hamil memang bukan hal baru di negara maju macam Prancis dan Jepang. Sebaliknya, di Indonesia baru dicoba sejak beberapa tahun terakhir. Pada tahun 1994 RSAB Harapan Kita, Jakarta, merintis penerapan cara-cara stimulasi atau terapi ini. Setelah itu, beberapa rumah sakit ikut mempraktikkan. Di antaranya RS Atmajaya, RS Pantai Indah Kapuk, dan RS Pluit. Bahkan, terapi musik sudah masuk ke Puskesmas meski baru Puskesmas Tambora, Jakarta Barat yang mempraktikkannya.

Namun, jauh dari pusat-pusat pelayanan kesehatan juga bukan berarti ibu-ibu hamil tidak bisa melakukannya. Mereka bisa mencobanya di rumah sendiri, syukur-syukur bila sempat berkonsultasi denga terapis musik terlebih dahulu.

Ada suatu penelitian yang menemukan bahwa musik membantu pertumbuhan yang lebih baik pada bayi premature , dimana lagu-lagu yang tenang dimainkan pada bayi premature ini selama 40 menit setiap hari, dan dalam hari ke 4 pemeriksaan bayi premature yang diperdengarkan musik meningkat berat badannya, detak jantung menjadi lebih kuat dibanding yang tidak mendengarkan musik.

Dan pada kenyataanya kita semua mengetahui bahwa musik dapat memberikan rasa tenang dan rileks pada sesorang begitu juga, musik dapat menolong ibu hamil untuk lebih rileks, tenang dan secara tidak langsung akan memberikan pengaruh positif bagi bayi dalam kandungannya.

Salah satu jenis musik yang dianjurkan untuk didengarkan adalah musik klasik seperti Mozart, karena musik ini dapat memberikan ketenangan dan ada pendapat menyatakan musik klasik akan meningkatkan aktivitas gelombang otak yang dapat membantu membangun jaringan-jaringan sipnasis otak dengan lebih baik .

 

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

 

A.           Kesimpulan

Dengan menyimak keterangan di atas, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa pembentukan manusia yang berpendidikan lagi berilmu sangat mustahil dilakukan sejak berada didalam kandungan, jikalau hanya dengan cara berkomunikasi lewat perantara indera peraba, indera pendengaran, indera perasa, indera penciuman, dan indera penglihatan. Melainkan juga, harus disertai dengan stimulasi yang lebih persuasif berupa musik yang dapat mendorong maju pertumbuhan, kesehatan jiwa, dan raga janin.

Dengan demikian, musik klasik adalah satu-satunya musik yang dikehendaki bagi perkembangan otak bayi. Maka, tidaklah cukup bila dilakukan hanya lewat komunikasi panca indera ibu saja. Dengan musik, pikiran sang ibu pun akan serasa lebih baik sekaligus memperlambat penuaan. Musik tidak hanya dapat meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan psikis ibu, namun juga sangat bermanfaat bagi bayi yang dikandungnya. Dengan ini, terjadinya kesinambungan yang signifikan antara mendengarkan musik klasik terhadap perkembangan otak bayi.

 

B.            Saran

Dengarkanlah musik secara rutin sehingga tidak memberikan stimulus berlebihan terhadap bayi anda, juga dengan suara yang tidak terlalu keras karena akan menyakitkan dan mengejutkan bayi anda. Jangan kuatir karena cairan ketuban anda adalah konduktor atau penghantar suara yang baik.

Yang perlu anda ketahui ketika anda memutuskan untuk
memperdengarkan musik pada bayi dalam kandungan anda, karena anda menikmatinya dan memberi ketenangan, rileks buat anda, dan khususnya buat janin anda, bukan karena anda mencoba membuat bayi dalam kandungan anda lebih pandai dan kreatif.

Dan buat pembaca yang ingin membahas masalah ini atau mengangkat judul ini sebagai tugas karya tulis, atau yang lainnya. Untuk lebih banyak mencari referensi atau buku-buku untuk pembahasan.  Agar tersusun karya tulis yang lebih bagus dan baik.

حقيقة الحبّ

Posted: February 22, 2012 in wiseword

بما بيننا من ودّ لأقينّ قدركِ

“Demi cinta diantara kita, q akan selalu menjaga kehormatanmu”

لا رجاء لي منكِ إلاّ صدقكِ

“Hanya kejujuranmu yang q harapkan”

Catatan Akhir Mondok

Posted: February 11, 2012 in My Diary

Siapa sih yang tak kenal Maatyong?

Orang yang selalu dihina dan dicaci maki oleh temannya sendiri dengan sederet pertanyaan yang cenderung mengusik hatinya yang galau.

“Kenapa sih lo terlambat mulu?”

“Kenapa sih lo madol mulu?”

“Kenapa sih…Kenapa sih…Kenapa sih…”

Dan masih banyak lagi kata-kata kenapa sih. Jikalau dituliskan tak akan mampu untuk diungkapkan, walau air laut menjadi tintanya, sedangkan dedaunan menjadi kertasnya. Hanya air mata seakan menjadi saksi bisu untuk memahami semua ini, baik secara tersurat maupun tersirat.

Semua berawal dari pelatihan Amaliyah Tadris.

Ketika itu, bel istirahat kedua menggema di bumi Daar El-Qolam. Seketika, menggerakkkan semua aktivitas penghuni pesantren, bagai robot yang selalu manut kepada tuannya.  Tampak dari kejauhan, tepatnya di gedung pertemuan. Seluruh santri kelas enam telah duduk rapi mempersiapkan bahan intiqadat-nya masing-masing sambil menunggu kedatangan sang pembimbing.

Belum lama pelatihan berselang. Terlihat dua anak santriwan berlari tergesa-gesa dengan mata sayup berharap datang tepat waktu. Mungkin, dewi fortuna belum memihak kepada mereka. Spontan, mereka dikejutkan oleh seorang ustadz, yang tak lain dan tak bukan, dialah Access alias Al-ustadz Asep Saefullah, selaku pengawas berjalannya pelatihan ini.

“Berdiri!!!”, teriak sang ustadz dengan mata melotot.

Tiba-tiba…

Pak!!! Pak!!!

Tanpa basa-basi, ia langsung mendaratkan tamparannya di pipi kedua anak ini. Pipi mereka pun seketika merah merona. Susana langsung mengheningkan cipta. Semua mata tertuju pada mereka.

Perseteruan batin akhirnya dimulai…

“Kenapa terlambat?”. Sebuah pertanyaan yang sudah diduga-duga akhirnya dilontarkan juga.

“Anu, ustadz…saya…saya ketiduran, dan tak ada yang membangunkan”, ujar Andika yang sedari tadi mengelus-elus pipinya yang kuning langsat. Terlihat jelas, betapa merahnya pipi dia.

“Alasan saja!”, bentaknya

“Sudah tahu tak ada yang membangunkan, masih saja sempat tidur!”.

Pak!!!

Sebuah tamparan melesat kembali untuk kedua kalinya.

“Masuk!”

Andika pun masuk tertunduk lesu, mencoba menahan rasa malu yang membekap di dada.

“Dan kamu kenapa?”. Mata elangnya kembali menyeringai. Kali ini giliran Ahmad yang akan menjadi sasaran korban selanjutnya.

“Saya pusing, ustadz. Maka dari itu, saya tidur. Tak seorang pun yang membangunkan saya”. Ahmad yang sedari tadi memijit-mijit kepalanya yang terasa pening sekali, akibat tamparan tadi.

“Kamu tuh terlambat berkali-kali. Bukan kali ini saja!. Alasan saja kamu!”. Suaranya meninggi dari biasanya.

Pak!!!

Tamparan pun melesat untuk kesekian kalinya.

Dengan langkah gontai, ia masuk sambil mengedarkan pandangannya mencari-cari bangku yang tak bertuan. Setelah insiden tersebut, mereka berdua duduk termangku dengan raut wajah dilipat, layaknya seni kertas origami yang selesai dibuat. Tatapan mereka kosong. Perihnya tamparan tadi masih membekas di pipi.

Terlambat berkali-kali?. Ah, ia tak tahu-menahu soal psikisku, batin Ahmad. Seandainya saja, semua orang merasakan apa yang sedang kurasakan saat ini. Begitu menyakitkan!!!.

Bulir-bulir air matanya seketika jatuh tak menentu.

Kejadian tadi mengusik pikiran mereka hingga akhir pelatihan. Adzan pun berkumandang memecah kesunyian. Tiba saatnya datang waktu shalat dzuhur. Para santri pun berlarian keluar menjemput panggilan Sang Tuhan.

To Be Continued…